Kamis, 05 Maret 2009

Bukan fasihnya saja, tapi takwanya juga!

Dikisahkan, ada tiga ahli qiraat datang berkunjung ke rumah seorang Syekh, yang dikenal sebagai salah satu waliyullah. Ketika waktu shalat tiba, maka yang menjadi imam adalah Syekh tersebut, ketiga ahli qiraat menjadi ma’mum. Ketika Syekh membaca surat Al-Fatihah dan Surat lainnya, bacaan Syekh tidak sepaseh bacaan ketiga ahli qiraat yang menjadi ma’mum. Setelah selesai shalat, bacaan Syekh tersebut menjadi bahan omongan ketiga ahli qiraat tersebut yang menimbulkan ujub dan mereka berkata, bacaan syekh masih bagus bacaan kita.

Karena waktu hampir malam, maka ketiga orang tersebut menumpang mandi, dan kebetulannya mandinya di sungai. Ketika ketiganya sedang mandi, tiba-tiba datang seekor singa dan duduk diatas pakaian mereka. Mereka tidak dapat melakukan apa-apa, mau keluar dari sungai dan ambil baju takut sama singat. Tetap di sungai, airnya semakin dingin.

Melihat itu, Syekh yang bacaa qur’annya tidak sebagai ketiga ahli qiraat tersebut datang dan menjewer telinga sang singa dan memerintahkannya untuk pergi. Melihat kejadian tersebut ketiga ahli qiraat meminta maat kepada syekh.

Bacaan qur’an kita bagus, itu adalah sebuah keharusan. Tapi lebih bagus lagi adalah istiqamah dalam pengamalan terhadap al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Bacaan tak menentukan kemulian seseorang  di sisi Allah, tapi ketakwaanlah yang menentukan kemulian seseorang di sisi-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar